menu melayang

25 Februari 2025

Cara Menghitung Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR)

Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) adalah metode yang digunakan dalam perbankan untuk menilai risiko dari aset-aset yang dimiliki oleh bank. Untuk menghitung ATMR, langkah-langkah umumnya sebagai berikut:

  1. Identifikasi semua jenis aset: Klasifikasikan aset-aset bank seperti pinjaman, surat berharga, dan aset lainnya.
  2. Tentukan bobot risiko: Setiap jenis aset memiliki bobot risiko yang berbeda sesuai dengan peraturan otoritas pengawas keuangan, misalnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Indonesia. Bobot risiko ini bisa 0%, 20%, 50%, 100%, atau lebih, tergantung pada jenis aset dan risiko yang terkait.
  3. Kalikan nilai aset dengan bobot risiko: Untuk setiap jenis aset, kalikan nilai nominalnya dengan bobot risikonya. Misalnya, jika bank memiliki pinjaman senilai Rp 1 miliar dengan bobot risiko 50%, maka ATMR-nya adalah Rp 500 juta.
  4. Jumlahkan hasilnya: Setelah menghitung ATMR untuk setiap jenis aset, jumlahkan semuanya untuk mendapatkan total ATMR bank.

Contoh: Misalkan bank memiliki aset sebagai berikut:

  • Pinjaman sebesar Rp 1 miliar dengan bobot risiko 50%
  • Surat berharga sebesar Rp 2 miliar dengan bobot risiko 20%
  • Aset lainnya sebesar Rp 500 juta dengan bobot risiko 100%

Perhitungannya:

  • ATMR pinjaman = Rp 1 miliar * 50% = Rp 500 juta
  • ATMR surat berharga = Rp 2 miliar * 20% = Rp 400 juta
  • ATMR aset lainnya = Rp 500 juta * 100% = Rp 500 juta

Total ATMR = Rp 500 juta + Rp 400 juta + Rp 500 juta = Rp 1,4 miliar

Dengan begitu, total ATMR bank tersebut adalah Rp 1,4 miliar.

Jika ada hal lain yang ingin Anda ketahui atau jika ada aspek spesifik yang ingin dijelaskan lebih lanjut, beri tahu saya ya!

Blog Post

Related Post

Back to Top